- Ukuran sensor : Sensor berukuran besar seperti pada kamera digital SLR terutama sensor full frame memproduksi noise lebih sedikit daripada sensor berukuran kecil yang biasanya terdapat di kamera saku atau telepon seluler. Hanya saja, kamera digital SLR bersensor full frame sangat mahal dan tidak semua orang mampu membelinya. Oleh sebab itu, gunakan kamera bersensor paling besar sesanggup Anda.
- ISO Tinggi: Foto dengan setting ISO tinggi akan meningkatkan noise. Ada waktunya kita mengunakan ISO tinggi, tapi untuk hasil maksimal, gunakanlah ISO rendah (misalnya ISO 400 atau kebawah).
- Temperatur cahaya yang tinggi : Semakin tinggi temperatur cahaya (diukur dengan derajat Kelvin) semakin tinggi noise. Yang dimaksud dengan temperatur yang tinggi adalah warna cahaya yang kekuningan atau jingga sedangkan temperatur yang rendah adalah warna cahaya yang kebiruan.
- Eksposur yang lama: Semakin lama kita membuka sensor untuk merekam gambar, semakin tinggi noise yang akan dihasilkan.
- Underexposure: Saat foto yang diambil pencahayaannya kurang, noise akan muncul lebih banyak terutama di daerah yang gelap atau daerah bayangan. Maka dari itu menentukan setting eksposur yang optimal sangat penting. Untuk mengamati apakah foto over/under, Anda bisa memanfaatkan info pada histogram.
Salah satu cara yg populer adalah dengan mengambil foto bertipe RAW (Jenis file berukuran besar dan berkualitas tertinggi dibandingkan jenis JPG). Lalu mengunakan software khusus untuk kamera tersebut dan mengurangi noise yang timbul.
Selain itu, kita juga bisa membuka file tersebut di berbagai software pengolah foto lainnya seperti Adobe Photoshop , Adobe Lightroom, Noise Ninja, Neat Image dan sebagainya. Di dalam software tersebut, tersedia beberapa tools/alat untuk mengurangi noise.
Di banyak kamera, juga tersedia fitur NR (Noise Reduction). Fitur ini cukup membantu apabila And merekam foto jenis JPG. Tapi sebagian besar kamera tidak memiliki NR yang baik, sehingga kualitas foto menjadi turun dan detil detil halus menjadi hilang.
Kadang, noise juga bukan menjadi musuh kita melainkan menjadi teman kita, misalnya untuk memberikan efek tekstur pada foto, menjadikan foto berkesan klasik. Memvisualisasikan foto yang mana yang cocok memiliki noise yang banyak atau tanpa noise akan membuat foto Anda terlihat lebih menarik.
“Bila tidak bisa mengalahkan lawan, bergabunglah bersama mereka.”
Sumber : http://www.infofotografi.com/
No comments:
Post a Comment