Walau demikian, artikel ini terbuka untuk berbagai masukan dan kritiknya.
Okey, tanpa banyak basa-basi kita mulai dengan tipsnya:
- Gunakan tripod apabila memungkinkan dan diperlukan. Pemotretan HDR memerlukan minimal 3 buah gambar (keculai pseudo HDR yang menggunakan 1 buah gambar RAW) dengan perbedaan seminimal mungkin. Memang ada kalanya dengan dipegang tangan sudah cukup untuk membuat foto HDR. Tapi terkadang situasi dan kondisi pemotretan tidak memungkinkan hal tersebut.
- Jangan gunakan Auto ISO. Settinglah ISO sesuai keperluan pada kondisi pemotretan. Hal ini bertujuan agar semua hasil jepretan memiliki ISO yang sama untuk mengurangi noise berlebihan terutama bila melakukan pemotretan pada kondisi kurang cahaya atau malam hari.
- Sesuaikan modus autofokus. Bila hendak mengambil foto landscape, pakailah modus otomatis sehingga keseluruhan gambar nampak tajam. Sebaliknya bila hendak mengambil foto wajah sebaiknya menggunakan modus fokus tunggal.
- Gunakan format RAW bila memang memungkinkan. Format RAW akan lebih leluasa untuk di otak-atik pada saat post processing.
- Bila menggunakan format .JPEG, pada pemilihan pemrosesan gambar di kamera, pilihlah modus Netral atau Standar (bahasa atau istilahnya beda-beda untuk tiap kamera, tapi kira-kira seperti ini). Hal ini disebabkan oleh sifat dasar HDR yang cenderung akan mengeluarkan warna dengan tingkat saturasi cukup tinggi. Bila kita memakai pemrosesan gambar dengan warna yang cukup pekat, dikhawatirkan akan menyulitkan pada saat post processing.
- Hindari mengambil gambar dengan banyak komponen yang bergerak dengan tidak beraturan seperti misalnya jalanan dengan banyak orang berlalu-lalang untuk menghindari keruwetan saat post processing. Tapi kalau memang niat sih silahkan saja.
No comments:
Post a Comment