Menu

May 14, 2011

Perbedaan kamera full frame dengan crop sensor

Beberapa waktu yang lalu ada yang bertanya tentang beda kamera digital full frame dengan kamera digital crop frame (biasa). Maka dari itu mari kita bahas secara mendalam dan mudah-mudahan lengkap.
Kamera full frame berukuran sensor lebih besar dari kamera SLR crop, berapa bedanya? Luas penampang kamera full frame adalah 864 mm2 dibandingkan dengan kamera crop sensor Canon: 329 mm2, Nikon, Sony, Pentax : 370 mm2 dan Olympus: 225 mm2
Canon EOS 5D mark II dan 7D, bentuk fisik hampir sama, tapi isi dan teknologi jauh berbeda
Canon EOS 5D mark II dan 7D, bentuk fisik hampir sama, tapi isi dan teknologi jauh berbeda
Dampak perbedaan ukuran inilah yang menjadi sumber perbedaan-perbedaan dibawah ini:

1. Kualitas foto

Kamera bersensor berukuran besar lebih baik terutama di ISO tinggi (foto di tempat yang gelap). Untuk ketajaman foto, ini tergantung juga dengan lensa yang dipakai. Kalau lensa yang dipakai jelek, maka kualitas foto di kamera bersensor besar malah bisa lebih buruk.

2. Jangkauan fokal lensa

Bila kita mengunakan lensa yang sama dan kita pasang di kamera full frame dan satunya lagi kamera crop frame, maka ada perbedaan jangkauan fokal lensa. Di kamera full frame, foto akan terlihat lebih lebar, sedangkan di kamera crop frame, lebih sempit. Hal ini dikarenakan kamera crop frame otomatis mengkrop foto yang diambil.

Tiap merek kamera memiliki rasio yang agak berbeda dengan yang lain. Contoh Canon 1.6, Nikon, Pentax dan Sony 1.5, Olympus 2. Artinya bila lensa 100mm di pasang di kamera crop Canon, maka akan keliatan seperti 160mm di kamera full frame.
Efek ini tentunya disukai oleh fotografer olahraga atau satwa liar, karena dengan lensa 300mm misalnya, dengan mengunakan kamera crop, jangkauannya seperti 480mm.

3. Tidak semua lensa cocok dipasang buat kamera full frame

Ini yang penting bagi yang mempertimbangkan untuk membeli kamera full frame. Gak semua lensa kompatibel, ini dikarenakan banyak produsen lensa membuat lensa yang berukuran lebih kecil dan di optimalkan untuk kamera crop. Sebaliknya, semua lensa yang bisa dipakai di kamera full frame, bisa dipakai di kamera crop frame.
Contoh lensa yang tidak kompatibel antara lain Canon EF-S, Nikon DX, Tamron Dii, Sigma DC

4. Depth of field atau kedalaman fokus

Karena ukuran sensor lebih besar, makin tipis kedalaman fokus dibandingkan dengan kamera crop. Contoh, lensa dengan bukaan f/1.4 bila digunakan di full frame seperti lensa f/1 (Di dapat dari 1.4 dibagi crop faktor kamera misalnya 1.5 untuk kamera Nikon) bila dipakai di kamera crop sensor.

5. Lebih rentan blur*

Saya pernah baca artikel yang mengatakan bahwa kamera bersensor besar sedikit lebih rentan blur bila kamera goyang. Ini mungkin ada benarnya. Akibatnya, kita perlu menaikkan shutter speed lebih tinggi untuk mengkompensasikannya.

6. Harga

Karena untuk membuat sensor berukuran besar mahal, dan tidak diproduksi se-massal sensor crop, maka kamera full frame juga lebih mahal banyak daripada kamera crop. Kamera baru setidaknya berharga 20-30 juta. Ada juga yang mencapai 70 juta, sedangkan kamera crop baru bisa dibeli dengan harga mulai dari sekitar 4 – 5 jutaan.

Demikian perbedaan-perbedaan utama kamera full frame dan non-full frame. Tentunya kita bisa menemukan perbedaan-perbedaan lain seperti perbedaan fitur dan teknologi yang dipakai. Kadang teknologi yang dipakai di kamera crop frame lebih canggih daripada kamera full frame, contohnya Canon 7D dan Canon 5D mark II. Untuk menentukan kamera yang paling cocok untuk Anda, tentunya harus memahami perbedaan tersebut sehingga tidak membuang duit sia-sia.

Contoh kamera full frame: Canon 5D mark II, Nikon D700, Nikon D3, Sony A900.
Contoh kamera crop sensor: Canon 350D – 550D, Canon 40D, 50D, 7D, Nikon D3000, D5000, D90, Pentax kx, k20d, Olympus E-3, E-620, Sony A200 – A700 dan lain lain.

*belum ada riset yang pasti.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner