Menu

Nov 28, 2010

Teknik Bouncing Flash

Teknik lain dalam penggunaan flash. Saya mulai sering menggunakannya utk memotret dalam ruangan. Caranya adalah mengarahkan flash ke langit-langit rumah. Cahaya akan memantul ke bawah , seolah-olah menjadi sumber cahaya baru yg powernya lebih besar daripada cahaya lampu rumah . Ya ! meski sekilas .. dengan power dari flash kita akan mendapatkan cahaya yg cukup utk mengexpose obyek. Artinya : shutter speed bisa lebih tinggi , aperture bisa lebih kecil dan ISO kecil.


Sebelumnya utk memotret dalam ruangan (indoor) , saya mengandalkan lensa dengan bukaan besar (50 mm F1.4) dan setting ISO tinggi ( 800 atau 1600 ). Hasilnya bisa lumayan sih , cuman tidak optimal karena saya tidak bisa menggunakan aperture favorit saya ( F4 ) utk ketajaman hasil . Dan penggunaan ISO tinggi , selain menimbulkan noise yg menganggu juga sering berdampak pada saturasi/kontras dari foto.


Nela

F2.0 , 1/30s , ISO 1600 , tanpa bouncing


Tentang perlengkapan yg dibutuhkan silahkan baca posting saya ttg Belajar Strobist. Saya pribadi lebih senang menggunakan metoda strobist utk urusan bouncing ini. Flash + trigger bisa ditaruh di mana saja : di atas meja , di atas lightstand. Saya tinggal nongkrong nunggu momen yg tepat lalu jepret. Oh ya , krn ini strobist saya menggunakan metoda manual. Ga sulit kok .. klo sudah paham ilmu exposure , sedikit trial error .. bouncing jd gampang. Ok berikut ini bbrp hasil foto saya menggunakan teknis bouncing flash. Coba bandingkan dengan metoda tanpa flash diatas .. image asli tanpa modif berarti dari photoshop

Flash disetting menghadap langit2 , bisa diletakkan dimana saja dalam ruangan. Sangat flexibel

Flash disetting menghadap langit2 , bisa diletakkan dimana saja dalam ruangan. Sangat flexibel

Dengan Bouncing Flash , F4.0 , 1/250s , ISO 200 . Warnanya sudah natural dan tajam . TOP! :)

Dengan Bouncing Flash , F4.0 , 1/250s , ISO 200 . 

Warnanya sudah natural dan tajam . TOP! :) 

Maksimum flash speed sync di kamera saya adalah 1/250s . Dengan shutter speed tersebut saya hampir bisa mem-freeze-kan sebuah obyek bergerak . Sesuatu yg tidak bisa saya dapatkan tanpa Flash meskipun diambil pada siang hari (indoor). Hasilnya lebih natural , lebih alami , pose lebih lepas karena anak saya memang doyan loncat2 :)


F4.0 , 1/250s , ISO 200

F4.0 , 1/250s , ISO 200

Coba bawa Flash ke lokasi lain selain di rumah ..
Flash juga bisa dibouncing di arena permainan bola anak-anak. Hasilnya maknyuus..ga kalah sama studio :)

Flash juga bisa dibouncing di arena permainan bola anak-anak. Hasilnya maknyuus..ga kalah sama studio :) 

Flash tinggal diselipin .. dengan Strobis segala kemungkinan dapat kita coba. Kreatifitas adalah kuncinya :)

Flash tinggal diselipin .. dengan Strobis segala kemungkinan dapat kita coba. Kreatifitas adalah kuncinya :) 

Jika teman2 sering memotret dalam ruangan , terutama para Ayah / Ibu baru seperti saya :) , layak mempertimbangkan penggunaan teknik bouncing flash ini. Dengan konfigurasi ini , berkurang satu hal teknis yg perlu kita khawatirkan. Shutter speed sudah cukup , aperture bisa lebih kecil .. tinggal kita mencari momen yg pas , momen-momen bahagia dari anak2 kita. Abadikan dan Share :)


Gutlak.. semoga tip ini bisa berguna

Sumber : http://tukangmoto.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner