Buat saya, kamera diperlukan untuk mengabadikan momen. Walaupun  mungkin tidak puas dengan segala keterbatasan kamera poket tipe point  & shoot, tapi momen yang dapat diabadikan jauh lebih berharga.  Banyak momen indah yang tak bisa diulang akan terlewatkan tanpa kamera.
“Beli saja kamera sesuai budget yang ada, tapi pilih kamera dengan kualitas & fitur terbaik pada harga tersebut”
Itu sebabnya saya buat catatan tentang kamera-kamera kompak berharga ekonomis.
Jika  kamera sudah berada di tangan, tips berikut ini akan  berguna bagi Anda  agar tak ketinggalan momen. Beberapa tips berlaku umum, beberapa  lainnya diberi catatan khusus untuk pemakai DSLR atau khusus pemakai  poket.
1.      Tas atau kantong kamera
Ada berbagai macam  disain dan ukuran tas kamera, dari yang model slempang, ransel, dengan  banyak variasi ukuran dan ruangan. Yang perlu diperhatikan adalah  seberapa cepat Anda dapat menjangkau kamera pada saat diperlukan. Tas  model ransel yang berukuran besar memungkinkan Anda membawa banyak  perlengkapan, tetapi jika disandang di punggung tentu memerlukan waktu  lebih untuk mengambil kamera Anda. Jika sudah berada di lokasi  pemotretan, mungkin lebih baik Anda menyandangnya di depan agar kamera  lebih mudah dijangkau tanpa perlu menanggalkan tas dari tubuh Anda.
2.      Batere cadangan
Batere  merupakan elemen vital dalam kamera digital dan salah satu kesalahan  yang paling sering terjadi adalah batere yang habis di tengah sesi  pemotretan. Daya tahan batere selain dipengaruhi oleh kapasitas batere,  juga dipengaruhi oleh:
(1)     pemakaian flash,
(2)    penggunaan autofocus,
(3)    penggunaan live-view atau review di LCD.
Jadi, meskipun batere Anda sudah discharge full power, tetaplah membawa batere cadangan.
3.       Memory card
Memory card juga merupakan elemen vital dalam fotografi digital. Kapasitas memory card yang jauh lebih besar daripada rol film  memungkinkan fotografer memotret dengan leluasa, namun ternyata sering  menjadi batu sandungan, terutama untuk fotografer pemula.
Satu sesi pemotretan bias menghasilkan 200-500 frame foto. Kapasitas penyimpanan memory card ditentukan oleh:
(1)    Ukuran resolusi frame (10 MP 6 MP, atau 3 MP, dst)
(2)    Kualitas foto (Fine, Normal, Economy)
(3)    Format file (RAW atau JPEG)
Jadi  agar setiap momen terekam dengan baik, pastikan ruang kosong di memory  card Anda cukup untuk 500 frame, atau bawa memory card cadangan.
4.       Rencanakan kondisi pemotretan
Perencanaan  kondisi pemotretan yang akan dihadapi akan member Anda persiapan lebih  baik untuk menyesuaikan berbagai hal. Yang perlu diperhatikan, di  antaranya:
(1)    Lokasi: indoor atau outdoor
(2)    Waktu: pagi, siang sore, atau malam. Ini akan berpengaruh pada:
(3)    Lighting: ambience atau artificial
Jika  pemotretan dilakukan secara outdoor dengan mengandalkan ambient light,  maka Anda juga harus mempersiapkan penyesuaian dengan kondisi cuaca saat  sesi berlangsung.
5.       Kamera setting
Setelah memiliki  gambaran kondisi pemotretan yang akan berlangsung, maka setting kamera  harus disesuaikan. Anda dapat menggunakan scene program yang sudah  tersedia atau menggunakan priority setting yang ada agar Anda dapat  mengantisipasi setiap keadaan secepat mungkin. Saya sendiri biasanya  menghindari penggunaan mode M karena  “menyimpan” setting yang paling  sering dipakai pada mode S (Tv) dan A.(Av)
Penggunaan mode M akan  mengubah setting yang disimpan di posisi A (Av) dan S (Tv) sehingga  memerlukan usaha lebih pada pemotretan berikutnya. Mode M ini biasanya  hanya saya gunakan pada kondisi-kondisi khusus yang tidak memungkinkan  penggunaan mode lainnya.
Setting lain yang harus dipastikan dan nilai yang biasanya saya gunakan adalah:
ISO – gunakan ISO terendah sesuai kondisi pemotretan
White balance
– Auto atau Daylight atau 5500K
Metering – Centr weighted
Shutter release – Continuous
Autofokus – Single
6.       Energy saver
Banyak  kamera dilengkapi dengan energy saver yang akan mematikan kamera secara  otomatis jika tidak digunakan dalam waktu tertentu. Dalam satu sesi  pemotretan, fitur ini kadang menjadi penyebab fotografer tidak sempat  menangkap momen karena kameranya terlambat hidup saat start-up. Ini  terutama terjadi pada kamera kompak & prosumer.
Jadi, matikan saja fitur energy saver selama sesi pemotretan.
7.       Fokus dan zoom
Pemilihan  mode focusing dan zooming akan mempengaruhi kecepatan respon kamera,  terutama pada kamera poket yang melakukan zooming dengan motor elektrik.  Kecepatan focus juga ditentukan oleh kontras warna antara subyek dengan  latar belakang lingkungan di sekitarnya.
8.       Review
Penggunaan live view dan melakukan review pada LCD sering menghabiskan  waktu yang menyebabkan terlewatnya momen. LCD viewer hanya cocok untuk  melakukan review singkat pencahayaan dan komposisi. Fokuslah pada  menangkap momen.
Catatan khusus untuk pengguna DSLR:
1.       Lensa
Penggantian  lensa merupakan aktivitas yang cukup memakan waktu. Karena itu pakai  lensa yang paling tepat supaya tak banyak momen terlewat akibat  penggantian lensa. Lensa juga harus diperiksa dan kalau perlu  dibersihkan sebelum dipasang agar diperoleh hasil yang memuaskan.
2.       Penutup lensa
Jangan  lupa melepaskan tutup lensa sebelum mulai memotret. Pastikan di mana  Anda menyimpan tutup lensanya agar tidak hilang. Anda juga dapat  menggunakan penutup bertali agar lensa tidak lepas dari kameranya.
3.       Aksesoris
Aksesoris  lain seperti filter dan flash akan sangat berpengaruh pada respon  kamera. Penggunaan filter dapat mengkoreksi metering 1-2 f-stop.  Penggunaan flash external akan mempercepat respon karena nergy-nya  diperoleh dari batere yang terpisah.
Catatan khusus untuk pengguna poket:
1.       Start up time
Startup  time adalah waktu yang diperlukan antara kamera dinyalakan dan kamera  siap memotret. Startup time pada kamera poket lebih lama daripada DSLR  karena kamera melakukan checking  dan  adjustment pada lensa sebelum  siap memoitret.  Jika sudah mulai memotret, sebaiknya kamera tetap dalam  kondisi menyala dengan mematikan nergy saver. Jika hendak menghemat  nergi, Anda bias mematikan LCD (tidak bias dilakukan pada kamera tanpa  viewfinder).
2.       Shutter lag
Shutter lag  adalah waktu  antara tombol shutter ditekan dan saat kamera merekam gambar.  Kamera-kamera baru sudah mampu mengatasi shutter lag ini, tetapi masih  tetap harus diperhatikan.
3.       Flash
Flash pada kamera   poket sering menjadi sumber kehilangan momen karena kamera tidak dapat  memotret saat flash sedang diisi. Sebisa mungkin, matikan flash agar  diperoleh respon yang cepat.
 sumber : http://radenbeletz.com

No comments:
Post a Comment